Diberdayakan oleh Blogger.

Menyerah

Minggu, 22 November 2009

6 bulan sudah kerja di sebuah negara yang mempunyai latar belakang yang hebat, penuh dengan keajaiban, penuh dengan mukjizzt, negara dimana nabi kita dilahirkan,,,entah apa yang melatar belakangi saya untuk mengambil kerja diluar, emosi atau apa namanya yang jelas dah 6 bulan lewat ingin sekali menyatakan kata menyerah,,dimana kata yang saya benci ketika saya berada di negara sendiri, awalnya sebelum berngkat kesini say punya angan2 yang lebih besar dari pikiran yang muncul sekarang yang dengan mudah ingin bilang MENYERAH... 

pikiran indah sebelum berangkat itu kini hilang sejalan dengan system kerja yang tidak sama sekali saya suka walaupun kerjaan baru ini memberikan pengalaman baru buat diri saya, tapi rasa nyaman tidak muncul setelah 6 bulan dilalui,walaupun tidak kurang kalo berbicara soal duit (ada lah), 

Ingin sekali memebrikan kontribusi banyak untuk pkerjaan saya tapi system tidak mendukung seperti itu,,ingin sekali memenrikan sesuatu yang segar konsep yang hebat untuk mengembangkan system kerjaan yang monoton yang menuntut semua hal. 

setelah sekian lamanya muncul kata menyerah dan dari situ saya mencari arti kata menyerah itu,,apakah arti kata menyerah saat ini memang kemenangan saya atau memang kekalahan sya dalam berperang, seandainya kata menyerah ini memang kemenangan sya, mungkin saya akan mengambil keputusan untuk pulang, dan senadainya kata ini merupakan tantangan buat saya,,saya akan bertahan smapai saat itu tiba. 

Saya menyerah bukan berarti putus asa, saya menyerah bukan berarti ga bisa, tapi satu hal yang saya cari dalam pekerjaan kenyaman saya dan perassaan yang tidak bertolak belakang dengan hati nurani terdalam. 

Uang ternyata bukan satu-satunya hal yang buat sya nyaman, uang hanya jalan, tapi tetap aja hati nurani yang akan berbicara. 

Ketika kata menyerah ini datang datang sebuah pemikiran yang berkenaan dengan tanggung jawab saya sebagai umatnya. tanggung jawab saya dalam hidup, tanggung jawab saya kepadaNYA, orang tua dan semua orang yang sya cintai. tapi apakah perasaan skr yang tidak nyama bertolak blkng dg hati nurani walopun ga kurang soal duit, merupakan jalan yang harus saya tempuh untuk melihat mereka senyum, untuk mepertanggung jawabkan kehidupan sya kepadaNYA, lalu bagaimana dengan diri saya??? 

terlalu hebat saya berbicara soal tanggung jawab cukupkan dulu pe situ, saya hanya ingin mengulas kata menyerah, 

Adalah kekuatan, yang didukung oleh kemampuan dan pengetahuan, serta luasnya wawasan, yang membuat seseorang bisa bertahan jauh lebih lama, meski akhirnya menyerah nantinya. Atau, ternyata ia tak pernah mengenal perbendaharaan kata yang satu itu, membuang dan merobeknya dari kamus hidupnya, karena ia benar-benar pantang menyerah. 

itu argumen seseorang dalam blognya, ya saya setuju, tapi dsini saya menyerah karena justru saya mampu, saya punya kemampuan untuk hal itu, kalau berbicara dari segi keilmuan, lain cerita kalo hubungannya sudah ke hati nurani. 

Menyerah memang mudah itu dari sebagian dari pendapat orang tapi buat saya menyerah itu sangat berat 
sulit. perlu pilihan2 yang cerdas untuk hal ini. 

Pilihan cerdas itu kembali ke tanggung jawab kita dalam hidup, Seberapa cepatnya seseorang mulai merasakan keinginannya untuk menyerah, segera angkat tangan, mengibarkan saputangan putih yang diikatkan pada setangkai kayu ranting kering, dan dikibar-kibarkannya? Di sinilah letak perbedaannya. Di sinilah kau harus coba pahami, bagaimana kehidupan sudah memberimu kepercayaan untuk hadir, bukan sekedar sebagai pelengkap dan penambah jumlah penduduk semata. Kau dipercaya untuk hadir, dan memberi makna, pada kehidupan itu sendiri. Pada sesama. 

dan kembali mengupas kata menyerah saya ingat kata seseorang' Menyerah memang merupakan hal yang paling gampang. Menyerah memang kata yang sangat menggoda, agar seseorang tak berminat melanjutkan perjuangannya. Jika kemauan untuk mengisi hidup ini dengan penuh kemaknaan, seperti janji kita kepada sang pemberi hidup, maka kata menyerah adalah suara yang dibisikkan oleh mereka yang ingin menggagalkan janji kita. Mereka yang ingin membuktikan kepada sang pemberi hidup, bahwa mereka telah membuat kesalahan dengan mengirimkan kita lahir di dunia. 

dari berbagai pilihan yang terjadi perjuangan tetap harus berlanjut, menyerah biarkanlah kata itu disobek dalam sebuah kamus bahsa dan dibakrnya jangan terjadi dalam hidup saya, walaupun pertanyaa tadi belum terjawab dengan posisi skr yang ada, apakah harus bertahan tidak menyerah walaupuin bertentangan dengan hati nurani??? 

tolong teman-teman memberikan comment untuk hal ini. 

dan yang terakhir sya hanya ingin menyimpulkan,saya buka sebuah ayat dalam kitab alquran saya menemukan ternyata menyerah itu ada dan kita lakukan penyerahan hidup ini hanya yang diatas, yang diats semua center kehidupan yang berjalan sekarang ''Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fussilat: 33) 

hanya menyerah diri sama yang maha kuasa yang akan memberikan jawaban seperti apa kenyaman yang akan di cari, seperti apa hati nurani ini bergerak, berjalan, karena dengan inilah semuanya akan dibatsi 

ok teman hanya itu aja, kalo ada yang kuarng tolong di comment aja,,kalo ada yang salah tolong dislahkan, dan benarkan dengan kaidah-kaidah yang seharusnya. 

Menataplah kedepan Jalan masih panjang!!!!!selamat berjuang

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP